Thursday, July 26, 2018

cara keja televisi

Edit Posted by with No comments

Cara Kerja Televisi

Televisi merupakan alat elektronika yang sangat akrab dengan kita. Musik, film, gosip, dan berbagai berita dapat kita lihat dengan tampilan gambar yang menarik. Bagai mana cara kerja televisi sehingga kita bisa melihat acara-acara yang kita sukai mirip dengan aslinya?
Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah (Red), hijau (Green) dan biru (Blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV (Transmitter) berupa sinyal cromynance, sinyal luminance dan syncronisasi.
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan suara dengan system frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini digunakan untuk menghindari derau (noise) dan interferensi.
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
Dalam penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (piksel) yang di tembak dengan elektron yang berenergi tinggi. Piksel warna (merah, hijau, biru) inilah yang di kombinasikan dan di tampilkan di layar komputer dalam bentuk gambar seperti yang kita lihat.
Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun tv favorit mu, televisi terdiri dari bagaian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi. Secara garis besarnya bagian-bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner, Rangkain detektor video, Rangkain penguat video, dan Rangkain Audio.
Berikut ini garis besar cara televisi bekerja.
Antena berfungsi untuk menangkap belombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi.
Sinyal yang datang di alirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televisi.
Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar karena gelombang yang di terima antena tv lebih dari satu macam. Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa suara dan gambar) sesuai dengan saluran tv yang di pilih kemudian di proses lebih lanjut. Alat pemisah di sebut Tunner.
Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk di proses ulang dengan bantuan kamera tv.
Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, biru dan biru) menuju tabung sinar katoda.
Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnet sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak balik di layar televisi.
Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang di beri bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas elektron ini mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, biru, dan hijau. Yang tidak kena tetap bewarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar di televisi.
Gelombang suara akan di proses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai ganguan.
Sinyal suara yang sudah di saring di keluarkan melalui alat yang di sebut speaker.

 sumber : https://esmaeko.wordpress.com/2012/11/08/cara-kerja-atau-prinsip-kerja-tv/

Macam macam propagasi dan modulasi digital

Edit Posted by with No comments

Propagasi Gelombang Radio

Propagasi yang merupakan mekanisme perambatan gelombang radio di udara bebas.





PROPAGASI GELOMBANG TANAH (GROUND WAVE)

Gelombang tanah (ground wave) adalah gelombang radio yang berpropagasi di sepanjang permukaan bumi/tanah. Gelombang ini sering disebut dengan gelombang permukaan (surface wave). Untuk berkomunikasi dengan menggunakan media gelombang tanah, maka gelombang harus terpolarisasi secara vertikal, karena bumi akan menghubung-singkatkan medan listriknya bila berpolarisasi horisontal. Gelombang tanah sangat tidak efektif pada frekuensi di atas 2 MHz. Propagasi gelombang tanah merupakan satu-satunya cara untuk berkomunikasi di dalam lautan.

Untuk memperkecil redaman laut, maka digunakan frekuensi yang sangat rendah, yaitu band ELF (Extremely Low Frequency), yaitu antara 30 hingga 300 Hz. Dalam pemakaian tertentu dengan frekuensi 100 Hz, redamannya hanya sekitar 0,3 dB per meter. Redaman ini akan meningkat drastis bila frekuensinya makin tinggi, misalnya pada 1 GHz redamannya menjadi 1000 dB per meter.


PROPAGASI GELOMBANG IONOSFIR

Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan ionosfir ini disebut sebagai gelombang ionosfir (ionospheric wave) atau juga disebut gelombang langit (sky wave). Aksi pembiasan pada lapisan ionosfir dan permukaan bumi tersebut disebut
dengan skipping



Gambar 6-3: Ilustrasi efek skipping gelombang ionosfir

Lapisan atmofir bumi terdiri dari 3 (tiga) lapisan, yaitum :

1.      Lapisan troposfir (troposphere) : Troposfir terletak di permukaan bumi hingga mencapai ketinggian kira-kira 6,5 mil.
2.      Stratosfir (stratosphere) dan Lapisan berikutnya (stratosfir) berada mulai dari batas troposfir sampai ketinggian sekitar 25 mil.
3.      Ionosfir (ionosphere). Dari batas tratofir hingga ketinggian 250 mil adalah lapisan ionosfir. Di atas ionofir adalah ruang angkasa. Ionosfir adalah nama yang benar-benar sesuai, karena lapisan ini tersusun dari partikel-partikel yang terionisasi. Lapisan stratosfir dengan temperaturnya yang konstan tersebut disebut juga daerah isothermal.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgApRuXxJKf623WK_0goR2uQLSupa2UpL6v4FRSUlcl2y9gnIy8Aj7O8eVvYGMeRg3zMPZGhtHTQWhN357xMG8rNZvHISTklvliQJ4Mc5FzWwWQ4EKbChQFcKXUYRHLYSkvu7Ug1XvvLzc/s320/1.bmp

Frekuensi Kritis

Frekuensi tertinggi dimana gelombang masih bisa dipantulkan ke bumi bila ditransmisikan secara vertikal pada kondisi atmosfir yang ada disebut dengan frekuensi kritis.


Sudut Kritis


Sudut kritis adalah sudut yang dibentuk oleh lintasan gelombang yang menuju dan masuk ionosfir dengan garis yang ditarik dari garis vertikal titik pemancar di bumi ke pusat bumi.


Maximum Usable Frequency ( M U F )


Frekuensi tertinggi, dimana gelombang masih bisa dikembalikan ke bumi dengan jarak tertentu disebut dengan “ Maximum Usable Frequency (MUF) “.


PROPAGASI TROPOSFIR (TROPOSPHERE SCATTER)

Propagasi troposfir bisa dianggap sebagai kasus dari propagasi gelombang langit. Gelombang tidak ditujukan ke ionosfir, tetapi ditujukan ke troposfir. Batas troposfir hanya sekitar 6,5 mil atau 11 km dari permukaan bumi. Frekuensi yang bisa digunakan adalah sekitar 35 MHz sampai dengan 10 GHz dengan jarak jangkau mencapai 400 km.


PROPAGASI GARIS PANDANG (LINE OF SIGHT)

Propagasi line of sight, disebut dengan propagasi dengan gelombang langsung (direct wave), karena gelombang yang terpancar dari antena pemancar langsung berpropagasi menuju antena penerima dan tidak merambat di atas permukaan tanah. Oleh karena itu, permukaan bumi/tanah tidak meresamnya. Selain itu, gelombang jenis ini disebut juga dengan gelombang ruang (space wave), karena dapat menembus lapisan ionosfir dan berpropagasi di ruang angkasa.

Band frekuensi yang digunakan pada jenis propagasi ini sangat lebar, yaitu
meliputi band VHF (30 – 300 MHz), UHF (0,3 – 3 GHz), SHF (3 – 30 GHz) dan EHF (30 – 300 GHz), yang sering dikenal dengan band gelombang mikro (microwave).


MODULASI DIGITAL

Perbedaan utama antara modulasi digital dan modulasi analog adalah bahwa pesan yang ditransmisikan untuk system modulasi digital mewakili seperangkat simbol-simbol abstrak. (Misalnya 0 s dan l s untuk sistem transmisi biner), sedangkan dalam sistem modulasi analog, sinyal pesan adalah gelombang kontinyu. Untuk mengirim pesan digital, modulasi digital mengalokasikan sepotong waktu yang disebut interval sinyal dan menghasilkan fungsi kontinyu yang mewakili simbol.
Ada 4 macam modulasi digital yaitu :

a. Amplitude Shift Keying (ASK)
Modulasi digital dengan mengubah amplitudo sinyal pembawa. Sinyal yang dikatakan termodulasi secara BASK didefinisikan dengan


A adalah konstanta, m(t) adalah sinyal data (sinyal pemodulasi) yang mempunyai nilai 0 atau 1, @, adalah frekuensi putar dari sinyal pembawa, dan T adalah lebar dari satu bit.
Sinyal pada persamaan (5.1) mempunyai daya P = A² /2. Dan energy yang terkonsentrasi pada setiap bit adalah E = P.T, maka persamaan (5.1) bisa di tuliskan




Jadi jika sebuah sinyal digital, yanghanya mengandung 0 dan 1, dimodulasikan dengan BASK, maka kita hanya akan mengalihkan sinyal pembawa dengan nilai 0 atau 1. Gambar 5.2 memperlihatkan modulasi BASK untuk sinyal digital yang diberikan 0 1 0 1 0 0 1 0. Seperti terlihat di gambar 5.2 sinyal – sinyal BASK bisa didapat dengan cara menyalakan dan mematikan sinyal pembawa, tergantung apakah sinyal informasi (pemodulasi) bernilai 1 atau 0. BASK disebut juga on-off keying (OOK)






b. 4-ary-ASK (4 ASK)

Seperti halnya pada BASK, sinyal yang dikatakan termodulasi secara 4ASK didefinisikan dengan.

Dengan konstelasi nilai-nilai bitnya di gambar 5.4 yang mana pada metoda ini setiap dua nilai digit digabung menjadi satu pasang, yang mana ada empat kombinasi.



c. Frequency Shift Keying (FSK)

Binary frequency Shift Keying / BFSK


Jadi sinyal termodulasi BFSK memiliki amplitudo yang konstan, tetapi memiliki dua buah frekuensi sinyal pembawa. Jika datang bit 0, maka digunakan osilator dengan frekuensi fo, jika datang bit 1, maka digunakan osilator dengan frekuensi f1.
Dengan sinyal pemodulasi serti di atas (gambar 5.6a), maka sinyal termodulasi BFSK bisa dilihat pada gambar 5.6b. sinyal in bisa dibayangkan sebagai penjumlahan dari dua buah sinyal yang di modulasi secara BASK dengan dua sinyal pembawa yang berbeda frekuensi (gambar 5.6c dan 5.6d). dengan pemikiran secara penjumlahan dua sinyal BASK, maka bentuk spectral dari sinyal termodulasi BFSK merupakan gabungan spectral dari keduanya. Gambar 5.7 menunjukan frekuensi positif dari bentuk spekrtal.





d. Phase Shift Keying (PSK)

Binary Phase Shift Keying / BPSK
Sinyal yang termodulasi secara BPSK didefinisikan mempunyai bentuk


Gambar 5.8 menunjukan diagram BPSK pada bidang kompleks dengan konstelasi dari setiap bit.




Dengan menggunakan sinyal informasi dari ontoh yang sebelumnya kita bisa melihat proses modulasi secara BPSK di gambar 5.9. Setiap kali datang bit 1 maka fungsinya adalah sin (@t) dan jika yang datang bit 0 maka fungsinya – sin (@t)



Spectrum dari sinyal termodulasi BPSK sama seperti pada BPSK.



e. Phase Shift Keying / 4 –PSK

Sinyal yang termodulasi secara 4-PSK didefisilkan mempunyai bentuk



Dengan konstelasi dari bit






Gambar 5.8 menunjukan posisi setiap pasangan bit di bidang kompleks. Titik – titik itu berada di atas lingkaran yang beradius akar E. jadi sinyal termodulasi ini tetap mempunyai energy yang sama untuk setiap bitnya





Gambar 5.9 adalah sinyal termodulasi secara BPSK dengan sinyal informasi yang sama dengan contoh-contoh sebelumnya. Berbeda dengan modulasi order tinggi pada ASK dan FSK, tidak mempunyai kekurangan dalam kesensitivitasannya dan juga tidak membutuhkan spectrum yang lebih.




f. Quadrature Amplitude Modulation (QAM)

QAM mengkombinasikan antara ASK dan PSK. Jadi konstelasi sinyalnya berubah berdasarkan amplitudo (jarak dari titik asal ke titik konstelasi) juga berdasarkan phasa (titik konstelasi tersebar di bidang kompleks).






Dengan 16-QAM, maka dibuat kelompok bit (word) yang terdiri dari 4 bit. Dan tergantung dari kombinasi 0 dan 1 pada setiap word, maka bisa dikorespondensikan setiap word ke setiap titik konstelasi pada gambar 5.10

sumber : http://irarubiyanti.blogspot.com/2010/08/pra-kbm-instalasi.html

Code Division Multiplexing ( CDM )

Edit Posted by with No comments

Code Division Multiplexing ( CDM )

           Code Division Multiplexing (CDM) adalah teknik di mana setiap saluran mentransmisikan bit sebagai urutan saluran khusus kode pulsa. Transmisi ini kode biasanya dilakukan dengan mengirimkan serangkaian tergantung waktu unik dari pulsa pendek, yang ditempatkan di dalam chip yang kali dalam waktu yang sedikit lebih besar. Semua saluran, masing-masing dengan kode yang berbeda, dapat ditransmisikan pada serat yang sama dan asynchronous demultiplxed. Lain-lain banyak digunakan teknik akses jamak yang Time Division Multiple Access (TDMA) dan Frequency Division Multiple Access (FDMA).
Code Division Multiplex teknik yang digunakan sebagai teknologi akses, yaitu Code Division Multiple Access (CDMA), dalam Sistem Telekomunikasi Universal Mobile (UMTS) standar untuk generasi ketiga (3G) komunikasi mobile yang diidentifikasi oleh ITU. Aplikasi lain yang penting dari CDMA adalah Global Positioning System (GPS).

           Namun, istilah Code Division Multiple Access (CDMA) juga banyak digunakan untuk merujuk kepada sekelompok implementasi spesifik dari CDMA didefinisikan oleh Qualcomm untuk digunakan dalam telepon seluler digital, yang meliputi IS-95 dan IS-2000. Kedua menggunakan istilah ini berbeda dapat membingungkan. Sebenarnya, CDMA (standar Qualcomm) dan UMTS telah bersaing untuk diadopsi di banyak pasar. CDM Dirancang untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM. Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi).

Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut :
1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code.
2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.
3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.
4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.
5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.
Code division multiplexing (CDM) memungkinkan sinyal dari serangkaian sumber-sumber independen untuk ditransmisikan pada saat yang sama melalui pita frekuensi yang sama. Hal ini dicapai dengan menggunakan kode ortogonal untuk menyebarkan sinyal masing-masing selama band frekuensi besar umum Pada penerima, kode ortogonal yang sesuai kemudian digunakan lagi untuk memulihkan sinyal tertentu ditujukan untuk pengguna tertentu.
Prinsip kunci dari CDM adalah spread spectrum. 

Spread spectrum merupakan sarana komunikasi dengan fitur berikut:
1.
Setiap sinyal informasi-bantalan ditransmisikan dengan bandwidth lebih dari bandwidth minimum yang diperlukan untuk mengirim informasi.
2.
Bandwidth meningkat dengan menggunakan kode penyebaran yang independen dari informasi.
3.
Penerima memiliki pengetahuan sebelum kode menyebarkan dan menggunakan pengetahuan ini untuk memulihkan informasi dari sinyal, yang diterima menyebar-out.

             CDM (Code Division Multiplexing), biasa dikenal sebagai Code Division Multiple Access (CDMA), merupakan sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. Singkatnya, CDM dapat melewatkan beberapa sinyal dalam waktu dan frekuensi yang sama. Tiap kanal dibedakan berdasarkan kode-kode pada wilayah waktu dan frekuensi yang sama.

             CDMA mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm. CDMA mulai banyak digunakan dalam setiap system komunikasi, termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.

sumber :http://ozygazebo.blogspot.com/2011/11/code-division-multiplexing-cdm.html


Frequency Division Multiplexing (FDM)

Edit Posted by with No comments

Frequency Division Multiplexing (FDM)

sistem FDM, umumnya terdiri dari 2 peralatan terminal dan penguat ulang saluran transmisi (repeater transmission line):
1.                       Peralatan Terminal (Terminal Equipment) Peralatan terminal terdiri dari bagian yang mengirimkan sinyal frekuensi ke repeater dan bagian penerima yang menerima sinyal tersebut dan mengubahnya kembali menjadi frekuensi semula.
2.                       Peralatan Penguat Ulang (Repeater Equipment) Repeater equipment terdiri dari penguat (amplifier) dan equalizer yang fungsinya masing-masing untuk mengkompensir redaman dan kecacatan redaman (attenuation distortion), sewaktu transmisi melewati saluran melewati saluran antara kedua repeater masing-masing.
Frequency Division Multiplexing (FDM) adalah teknik menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkan frekuensi. Jadi total bandwith dari keseluruhan saluran dibagi menjadi sub-sub saluran oleh frekuensi.
Contoh Penggunaan FDM
Pada penyiaran radio yang menggunakan gelombang FM, frekuensi mulai dari 88 MHz s/d 108 MHz digunakan untuk penyiaran radio FM komersil. Frekuensi 88-108 MHz dibagi ke sub-band 200 KHz. Bandwidth dengan frekuensi 200 KHz sudah mencukupi untuk penyiaran radio FM dengan kualitas yang tinggi. Stasiun radio dapat dikenali dengan frekuensi pusat dari saluran masing-masing (ex: 91.5 MHz, 103.7 MHz). Sistem ini dapat memungkinkan pendengar radio mendengar sekitar 100 stasiun radio yang berlainan. Contoh lain dari penggunaan FDM: pada jaringan telepon analog dan jaringan satelit analog. Selain itu ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (Asymetric Digital Subcriber Loop ).
Kelebihan:
FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan. Tehnik persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM tidak sekompleks seperti yang digunakan pada sistem TDM.
Kekurangan:
Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass,  yang harganya relatif mahal dan rumit untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam transmitter dan receiver)
Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki karakteristik nonlinear (penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan komponen spektral out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.
 sumber : https://zha26.wordpress.com/2012/12/06/frequency-division-multiplexing-fdm-2/

Time Division Multiplexing

Edit Posted by with No comments

Sejarah
TDM adalah suatu teknik synchronous yang ditemukan sejak Perang Dunia II untuk meghubungkan percakapan antara Churchill dan Roosevelt yang terpisahkan oleh samudera atlantik. Pada awal tahun 1960-an, seorang ilmuwan dari Laboratorium Graham Bell telah mengembangkan sitem T1 yang pertama pada Saluran Bank yang mengkombinasikan 24 suara digital dalam membacakan daftar hadir melalui suatu 4 buah batang tembaga yang terletak diantara saklar analog pada kantor pusat milik G.Bell. Sebuah saluran bank memili kecepatan 1.544 Mbits/s sinyal digital. Setiap sinyalnya terdiri dari 24 byte dan setiap byte mewakili sebuah telepon tunggal dengan sinyal rata-rata 64 Kbits/s. Saluran suatu bank menggunakan beberapa byte dengan posisi yang telah ditentukan untuk menentukan suara yang mana termasuk ke dalamnya.
Time Division Multiplexing (TDM)
Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user). 
Mekanisme TDM

TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte interleaving). Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Jika ada channel yang tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap menggunakan waktu untuk channel yang ada (tidak ada data yang dihantar), ini merugikan penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya adalah karena teknik ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan sepenuhnya dan perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM.

Teknik TDM terdiri atas :

Synchronous TDM

Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous TDM dijelaskan secara skematik pada gambar.





Cara kerja Synchronous TDM dijelaskan dengan ilustrasi dibawah ini.





Asynchronous TDM

Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat  sampling setiap input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas input line yang bersangkutan.

Penambahan informasi pada setiap slot waktu yang dikirim merupakan overhead pada Asynchronous TDM. Gambar di bawah ini menyajikan contoh ilustrasi yang sama dengan gambar Ilustrasi hasil sampling dari input line jika ditransmisikan dengan Asynchronous TDM.

sumber : http://kamar-inspirasi.blogspot.com/2013/04/multiplexing-teknologi-tdm-time.html